Kehamilan Kedua


Pagi itu di Bulan Desember 2019, tidak ada yang berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya. Setelah suami berangkat kerja, aku dan bayiku yang saat itu berusia 14 bulan menikmati sarapan pagi kami di meja makan. Tiba-tiba ketika sedang menyuapi si bayi, aku merasa tidak bisa menopang badanku. Segera ku selesaikan sarapan pagi bayiku agar aku bisa segera beristirahat.


Rasanya lemas sekali pagi itu, nafsu makan tiba-tiba hilang, lidah terasa pahit. Aku pikir aku terlalu capek karena mengurus bayi tanpa ART ditambah bekerja remote dari rumah benar-benar tidaklah mudah. Beruntung suamiku bukan suami yang banyak menuntut agar rumah selalu bersih dan istrinya harus memasak setiap hari. Dia juga tidak segan-segan membantu mengerjakan pekerjaan rumah dan mengajak main si bayi sepulang kantor.

Akhirnya aku memutuskan untuk menelepon bapak dan meminta dijemput untuk pulang ke rumah orang tua. Karena di kondisi seperti ini sangat tidak memungkinkan untuk tinggal hanya berdua dengan bayi 14 bulan di rumah. Beberapa menit kemudian bapak pun sampai di rumah. Segera aku mengemasi pakaian dan kebutuhan bayiku, lalu segera mengambil jilbab. Tanpa berganti baju, dengan hanya menggunakan baju tidur aku langsung berangkat bersama bapak dan bayiku.

Sesampai di rumah, ibu mengecek keningku, benar saja, badanku sangat panas. Ibu langsung menyuruhku beristirahat. Sore hari, ibu mengantarkan aku ke dokter umum di sebelah rumah yang kebetulan masih ada hubungan saudara. Setelah diperiksa, dokternya tersenyum lalu berkata, "Nggak sedang hamil kan? Kapan terakhir haid? Kok sepertinya hamil lagi". Aku pun mengingat-ingat tanggal berapa aku terakhir haid di Bulan November. Benar saja, rupanya aku sudah telat haid sekitar sembilan hari. Dokter pun tidak berani memberikan obat, hanya disuruh istirahat dan segera mengecek dengan testpack. Dan jika positif harus segera ke dokter kandungan atau bidan. Akupun langsung memutuskan untuk testpack. Dan ternyata benar, dua garis.

Aku benar-benar bingung harus senang atau sedih. Di satu sisi, bayiku masih berusia 14 bulan dan masih full ASI. Di sisi lain Allah menitipkan kembali rizky di rahim ini, yang dulu pernah sangat aku impi-impikan untuk memilikinya hingga rela keluar uang jutaan rupiah untuk berobat dan program hamil, dan kini tanpa susah payah janin ini tiba-tiba hadir. Masya Allah.

Dan hari ini usia kandungan sudah sembilan bulanan. Sudah tinggal menghitung hari untuk menyambut kehadiran bayi kedua kami. Alhamdulillah bayi pertama kami pun sangat antusias menunggu adik bayinya lahir, dan dia menyebut dirinya sendiri sebagai kakak bayi. Semoga Allah memberikan kelancaran dan kemudahan untuk persalinan ini. Aamiin. 😍

Komentar

Postingan Populer